Serap Gabah Sesuai HPP Rp6.500 Pe Kilogram, Kementerian Pertanian Minta Bulog Jalankan Perintah Presiden

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 10 Februari 2025 - 08:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Pertanian menggelar rapat maraton swasembada bersama jajaran direksi Bulog. (Dok. Kementan)

Kementerian Pertanian menggelar rapat maraton swasembada bersama jajaran direksi Bulog. (Dok. Kementan)

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) meminta Bulog menjalankan perintah Presiden Prabowo sebagai panglima tertinggi negara dalam melakukan pembelian gabah sesuai HPP Rp6.500 perkilogram.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman saat menggelar rapat maraton swasembada bersama jajaran direksi Bulog.

Mentan mengatakan, serapan gabah yang harus dipenuhi sebesar 3 juta ton pada kegiatan panen raya yang berlangsung di 3 bulan ke depan yaitu bulan Januari, Februari dan Maret.

Tiga bulan ini menurut Mentan merupakan berkah bagi petani karena semua gabah hasil panen raya melimpah ruah.

Karena itu, Bulog harus berkomitmen untuk melakukan pembelian sesuai HPP yaitu sebesar Rp6.500.

“Kita sudah sepakat sesuai perintah Bapak Presiden seluruh penggilingan siapa saja yang membeli gabah di tingkat petani mutlak dan wajib Rp6.500 per kilogram.”

“Keputusan ini berlaku untuk semua orang agar serapan 3 bulan ini bisa mencapai 3 juta ton setara beras. Ini perintah Bapak Presiden,” ujar Mentan Amran, Minggu, 9 Februari 2025.

Mentan mengatakan sesuai angka BPS, produksi Januari sampai April mendatang diperkirakan mencapai 4 juta ton atau sudah sesuai dengan target yang diberikan pemerintah.

Untuk itu, Mentan berharap, semua pihak baik dari pemerintah maupun swasta harus bergerak bersama mewujudkan cita-cita swasembada.

“Sesuai BPS kita surplus dibanding tahun lalu. Januari-Maret 3 juta ton atau 50 persen.”

“Dan kalau sampai April estimasinya 4 juta ton lebih,” katanya.

Meski demikian, Mentan menegaskan bahwa kesepakatan ini harus mendapat pengawalan ketat dari semua pihak.

Agar petani tetap merasakan keuntungan dari semua hasil produksinya.

“Salah satunya kita harus mengawal PPL, Babinsa, dan Pinwil (pimpinan wilayah) agar bergerak bersama.’

“Kalau kita bergerak bersama kita bisa capai swasembada,” katanya.

Direktur Utama Bulog, Mayor Jenderal TNI, Novi Helmy Prasetya mengatakan bahwa pemerintah optimis mampu melakukan serapan gabah 3 juta ton setara beras dalam 3 bulan ke depan.

“Karena itu saya minta kerjasamanya di lapangan. Tidak ada kata lain apa yang menjadi sasaran kita dalam mewujudkan.”

“Swasembada harus segera dilaksanakan dan Insyaallah 3 bulan ke depan target 3 juta ton optimis bisa kita capai,” katanya.

Sejauh ini, Novi menegaskan bahwa capaian serapan gabah sudah mencapai 45 ribu ton dari hasil serapan gabah panen raya.

Angka tersebut terus bertambah seiring penyerapan di semua daerah.

“Sampai saat ini sudah 45 ribu ton yang sudah kita serap. Insyaallah 2-3 bulan ke depan kita capai 3 juta,” katanya.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono yang juga merupakan dewan pengawas Bulog mengatakan pandangannya.

Bahwa serapan gabah dalam negeri mutlak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan stok nasional.

“Swasembada itu adalah prioritas dari Presiden yang harus mampu kita penuhi.”

“Artinya stok nasional harus cukup dan petaninya juga wajib sejahtera.

“Oleh karena itu Presiden sudah memutuskan HPP nya Rp6.500 dan Bulog ditargetkan 3 juta.”

“Tujuannya adalah harga pembelian gabah di tingkat petani bisa kita jaga sehingga NTP (nilai tukar petani) meningkat.”

“Jadi negara hadir langsung bersentuhan dengan petani,” katanya.

Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menegaskan bahwa pelaksanaan dan implementasi Bulog dalam melakukan penyerapan harus sesuai.

Dengan keputusan bersama yaitu melakukan pembelian seharga HPP nasional.

“Saya kira ini komitmen yang meyakinkan dari Presiden. Program jelas visi juga jelas tinggal pelaksanaan yang harus kita jaga.”

“Semua sudah diberikan tinggal pelaksanaan yang kita tunggu,” jelas Sudaryono.***

Artikel di atas, sebelumnya telah dipublikasikan portal berita Mediaagri.com. Terima kasih

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Propertipost.com dan Harianekonomi.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 062.live dan Haiindonesia.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Harianbogor.com dan Kalimantanraya.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Permodalan Agrinas Bukan dari Kemenkeu atau Penyertaan Modan Negara (PNM), Jadi Bagian dari Danantara
Bantul Konsisten Produksi Padi Terbaik Nasional, Ini Penjelasan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono
Di Balik Nikmatnya Kopi Gayo, Ternyata Ada Sejumlah Tantangan yang Menghadang Para Petaninya
Menkeu Sri Mulyani Sebut Penyertaan Modal Negara kepada BUMN Agrinas Sudah Masuk APBN 2025
Pemerintah Masif Gencarkan GPM di Daerah untuk Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, Jelang Lebaran 2025
Prabowo Panggil Sejumlah Menteri, Bahas Hilirisasi Mineral, Batubara, Akuakultur, Pertanian, hingga Perkebunan.
Soal Tudingan Kenaikan Harga Minyakita karena Ulah Oknum Pengusaha Curang, Ini Respons Mendag Budi Santoso
PTPN IV PalmCo Targetkan Tanam Jagung 3.000 Ha di Tahun 2025, Optimalkan Lahan Replanting Sawit

Berita Terkait

Selasa, 25 Maret 2025 - 13:50 WIB

Permodalan Agrinas Bukan dari Kemenkeu atau Penyertaan Modan Negara (PNM), Jadi Bagian dari Danantara

Sabtu, 22 Maret 2025 - 15:01 WIB

Bantul Konsisten Produksi Padi Terbaik Nasional, Ini Penjelasan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono

Sabtu, 22 Maret 2025 - 07:21 WIB

Di Balik Nikmatnya Kopi Gayo, Ternyata Ada Sejumlah Tantangan yang Menghadang Para Petaninya

Selasa, 18 Maret 2025 - 10:52 WIB

Pemerintah Masif Gencarkan GPM di Daerah untuk Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, Jelang Lebaran 2025

Senin, 17 Maret 2025 - 08:30 WIB

Prabowo Panggil Sejumlah Menteri, Bahas Hilirisasi Mineral, Batubara, Akuakultur, Pertanian, hingga Perkebunan.

Berita Terbaru