Soal Impor Beras 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Langsung Angkat Bicara

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 22 November 2024 - 18:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. (Dok. setkab.go.id)

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. (Dok. setkab.go.id)

HALOAGRO.COM – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan langsung angkat bicara soal impor beras tahun 2025.

Dia berharap mulai tahun 2025 Indonesia akan berhenti mengimpor beras.

“Mudah-mudahan tahun depan kita nggak impor beras, kalau impor pun sedikit,” ujar Zulkifli di Jakarta, Kamis (22/11/2024).

Zulkifli menegaskan, impor yang akan dilakukan pada 2025 mendatang merupakan sisa kuota beras yang belum terealisasi.

Pada 2024, pemerintah menetapkan kuota impor beras sebesar 3,6 juta ton, sedangkan yang telah terealisasi baru sekitar 2,9 juta ton.

“Sudah diputuskan 3,6 (ton) baru masuk 2 koma sekian. Nanti sampai akhir tahun mungkin ada tambahan-tambahan lagi, yang masuk tapi sudah diputuskan,” ucapnya.

Selain itu, Menko Pangan juga memastikan stok beras aman dan mencukupi hingga Desember 2024.

Guna menjaga kestabilan pasokan dan harga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Zulkifli menyebutkan stok beras Bulog di salah satunya di Gudang Jakarta mencapai 140 ribu ton.

Sedangkan gudang yang dimiliiki Bulog lebih dari 1.508 gudang di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat dan pedagang untuk tidak khawatir terhadap pasokan beras.

Karena pemerintah telah mengupayakan langkah-langkah optimal demi menjaga ketersediaan dan kestabilan harga beras.

Sebelumnya, Zulkifli menyatakan bahwa target pencapaian swasembada pangan dimajukan menjadi 2027.

“Kemarin, Bapak Presiden (Prabowo Subianto) sudah mengumumkan di G20, di APEC, bukan 2028, 2027. Jadi kita punya waktu 2 tahun,” ujar Zulkifli.

Zulkifli menyampaikan dengan waktu yang semakin singkat kementerian terkait harus bekerja keras.

Untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang masih terkendala untuk mewujudkan swasembada.

Adapun beberapa permasalahan yang harus diselesaikan dalam waktu dekat adalah penyaluran pupuk bersubsidi yang selama ini alurnya dianggap masih terlalu panjang.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisnews.com dan Pangannews.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Persda.com dan Kalimantanraya.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 08531555778808781555778808111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Sekarang Saatnya Melompat Tingkatkan Produksi Pangan Secara Eksponensial, Setelah Atasi Krisis
Kementerian Pertanian Hanya Gunakan Data Resmi dari BPS Ditegaskan Mentan Andi Amran Sulaiman
Percepatan Swasembada Jagung di Kalimantan Tengah, Kementerian Pertanian Perkuat Sinergi
Terkait Satu Data Pertanian, Badan Pusat Statistik Apresiasi Langkah Visioner Mentan Andi Amran Sulaiman
AHY Sebut Bendungan Harus Terintegrasi dengan Irigasi, Infrastruktur Menjadi Kunci Ketahanan Pangan
Ingin Petani Sejahtera, Wamentan Sudaryono Ungkap Alasan Pemerintah Cabut Aturan Rafaksi Pembelian Gabah
Pemerintah Tegaskan Gabah Dibeli Sesuai HPP Tanpa Pengecualian Demi untuk Lindungi Petani
Benih Jagung Kapolda Jatim dengan Produktivitas Tinggi, Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Inovasinya
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 1 Februari 2025 - 14:56 WIB

Sekarang Saatnya Melompat Tingkatkan Produksi Pangan Secara Eksponensial, Setelah Atasi Krisis

Sabtu, 1 Februari 2025 - 14:30 WIB

Kementerian Pertanian Hanya Gunakan Data Resmi dari BPS Ditegaskan Mentan Andi Amran Sulaiman

Sabtu, 1 Februari 2025 - 14:11 WIB

Percepatan Swasembada Jagung di Kalimantan Tengah, Kementerian Pertanian Perkuat Sinergi

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:33 WIB

Terkait Satu Data Pertanian, Badan Pusat Statistik Apresiasi Langkah Visioner Mentan Andi Amran Sulaiman

Sabtu, 1 Februari 2025 - 09:21 WIB

AHY Sebut Bendungan Harus Terintegrasi dengan Irigasi, Infrastruktur Menjadi Kunci Ketahanan Pangan

Berita Terbaru