Gerakan Pangan Murah dan Fasilitasi Distribusi Pangan, Upaya Bapanas Stabilkan Harga Cabai

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 9 Maret 2025 - 15:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah bertindak cepat untuk berupaya menstabilkan harga cabai yang belakangan mengalami fluktuasi. (Dok. Bapanas)

Pemerintah bertindak cepat untuk berupaya menstabilkan harga cabai yang belakangan mengalami fluktuasi. (Dok. Bapanas)

JAKARTA – Pemerintah bertindak cepat untuk berupaya menstabilkan harga cabai yang belakangan mengalami fluktuasi di beberapa daerah, misalnya di Kabupaten Lombok Tengah dan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Untuk mendukung upaya penstabilan itu, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berkoordinasi secara simultan untuk mengadakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) cabai.

“Badan Pangan Nasional bersama Dinas Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM).”

“Serta mendorong Gerakan Jual Cabai Harga Petani yang digagas Kementerian Pertanian, agar turut merambah ke wilayah yang bukan sentra produksi cabai.”

“Ini yang kita terus dorong untuk penstabilan cabai, terutama di Lombok Tengah dan Mataram,” sebut Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu (8/3/2025).

Menyadur data dari Panel Harga Pangan, per 7 Maret 2025, indeks harga cabai rawit merah telah berada 49,97 persen melebihi Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat konsumen.

Rerata harga secara nasional untuk cabai rawit merah berada di harga Rp 85.482 per kilogram (kg).

“Selain GPM, kita juga akan upayakan penstabilan cabai dengan program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).”

“Ini karena pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus hadir untuk masyarakat dapat membeli pangan pokok dengan harga baik.”

“Jadi skema kerja sama antar daerah yang surplus dengan daerah yang sedang defisit bisa dengan FDP ini,” sambungnya.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2024 pemerintah bersama segenap stakeholder pangan telah melaksanakan FDP yang realisasinya total mencapai 750 ribu kg.

Dari itu, FDP cabai total terlaksana sebanyak 250 ribu kg. Ini terdiri dari cabai merah besar 206,4 kg; cabai merah keriting 38,7 ribu kg; dan cabai rawit merah 4,9 ribu kg.

Adapun sebagaimana yang tersampaikan dalam Rakor SPHP cabai (5/3/2025), penyebab terjadinya fluktuasi harga cabai dikarenakan ketersediaan yang terbatas di Lombok Tengah.

Dan bukan termasuk daerah sentra produksi cabai. Pasokan pun didatangkan dari Lombok Timur dengan harga Rp 180.000 per kg.

Sementara produksi cabai turut mengalami depresiasi akibat faktor musim hujan, sehingga terpaksa ada libur petik.

Terlebih tidak semua petani cabai yang memiliki fasilitas green house, sehingga berpengaruh pada tumbuh kembang tanaman cabai.

“Cabai itu kalau hujan, bunganya rontok, sehingga tidak bisa sampai berbuah. Pemerintah ke depannya akan lebih mendorong petani cabai bisa menerapkan cungkup atau green house-nya.”

“Dengan terapan itu bisa membantu tanaman cabai sampai bisa dipanen 20 kali,” tutup Arief.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Arahnews.com dan Prabowonews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com 

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Soal Tudingan Kenaikan Harga Minyakita karena Ulah Oknum Pengusaha Curang, Ini Respons Mendag Budi Santoso
PTPN IV PalmCo Targetkan Tanam Jagung 3.000 Ha di Tahun 2025, Optimalkan Lahan Replanting Sawit
Punya 60 Hektare Kebun Sawit, IPB Gandeng BUMN Perkebunan untuk Bangun Pabrik Minyak Goreng
Mentan Amran Temukan Takaran Minyakita PT Kusuma Mukti Remaja dan PT Salim Ivomas Pratama Tak Sesuai
Jaga Pasokan dan Harga Pangan, Wamentan Sudaryono Sebut Operasi Pasar di Kantor Pos Bakal Dilanjutkan
PT Agrinas Ditunjuk Kementerian BUMN untuk Kelola Lahan Sawit Sitaan Duta Palma Seluas 221 Ribu Hektar
Mentan Andi Amran Sulaiman Sebut Operasi Pasar Stabilkan Harga Bahan Pokok Selama Ramadan
Dukung Bangun Sektor Pertanian Capai Swasembada Pangan, Anindya Bakrie Sebut Kadin Siap ‘All Out’
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 10:17 WIB

Soal Tudingan Kenaikan Harga Minyakita karena Ulah Oknum Pengusaha Curang, Ini Respons Mendag Budi Santoso

Jumat, 14 Maret 2025 - 14:35 WIB

PTPN IV PalmCo Targetkan Tanam Jagung 3.000 Ha di Tahun 2025, Optimalkan Lahan Replanting Sawit

Kamis, 13 Maret 2025 - 09:23 WIB

Punya 60 Hektare Kebun Sawit, IPB Gandeng BUMN Perkebunan untuk Bangun Pabrik Minyak Goreng

Selasa, 11 Maret 2025 - 13:16 WIB

Mentan Amran Temukan Takaran Minyakita PT Kusuma Mukti Remaja dan PT Salim Ivomas Pratama Tak Sesuai

Selasa, 11 Maret 2025 - 10:59 WIB

PT Agrinas Ditunjuk Kementerian BUMN untuk Kelola Lahan Sawit Sitaan Duta Palma Seluas 221 Ribu Hektar

Berita Terbaru